Seiring dengan semakin ketatnya persaingan antara produsen motor, membuat para produsen tersebut berpikir keras untuk menelurkan produk-produk yang sangat bervariasi dan kompetitif dipasaran. Sajian motor-motor baru dari berbagai merk kendaraan dengan daya tarik tersendiri merupakan magnet tersendiri bagi calon konsumen. Ini tentu dampaknya semakin membeludaknya jumlah motor-motor dijalanan. Di tambah kurang maksimalnya transportasi publik dinegeri kita tercinta ini. Dan lebih memilih motor yang dianggap lebih praktis dan efisien untuk mengakomodir mobilisasi sehari-harinya.

Melirik data penjualan di eyang edo , pertumbuhan motor di jawa mencengangkan. Lebih dari setengah motor produksi nasional sebanyak 8,04 juta unit diserap di pulau jawa, dengan angka 51,93% atau 4,17 juta unit motor. Jawa bisa dibilang sebagai sentra perdagangan yang sangat berkembang. Letak yang strategis, jumlah penduduk yang banyak diiringi dengan mobilisasi yang tinggi dan cepatnya distribusi kendaraan. Mungkin beberapa alasan sehingga suburnya pasaran kendaraan roda 2 dijawa.

Pesatnya pertumbuhan kendaraan ini harus pula diikuti dengan pertumbuhan infrastruktur jalan. Tentunya dengan tujuan agar bisa menampung ledakan populasi kendaraan. Penambahan ruas jalan dengan memperlebar jalan, pembangunan jalan tol sebagai pengalihan arus kendaraan dijalan-jalan utama dan tidak cukup itu saja, peningkatan prasarana jalan juga mutlak dilakukan.

Prasarana jalan seperti DAMIJA (Daerah Milik Jalan) yang terdapat didalamnya adalah trotoar, saluran air dan setidaknya adanya lahan kosong. Lahan kosong ini tidak hanya sebagai pelengkap saja, tapi sebenarnya memiliki fungsi yang sangat fital. Diantaranya mengurangi hambatan samping, hambatan samping adalah faktor2 yang bisa membuat kendaraan memperlambat laju kendaraan. Dan sepertinya ini jauh dari fungsi sebenarnya sebab banyak kita lihat dijalanan DAMIJA ini digunakan tidak dengan semestinya. Seperti digunakan untuk berjualan dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa mengundang orang lain untuk berhenti, dampaknya pemakai jalan lain pun dengan terpaksa memperlambat laju kendaraannya.

Prasarana lain yang tidak kalah pentingnya adalah rambu lalu lintas, garis marka jalan, median tengah, serta lampu penerangan. Rambu lalu lintas yang kurang sesuai seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Sebab pengguna jalan tidak hanya dari dalam kota yang sudah hafal dengan kondisi jalan tersebut. Ada juga pendatang atau hanya sekedar melintas yang sangat perlu memperoleh petunjuk dari rambu lalu lintas.

Median tengah yang merupakan pembatas tengah jalan yang memisahkan antar jalur memiliki fungsi yang tak kalah pentingnya. Memiliki fungsi ganda sebagai pencegah kendaraan tidak keluar jalur yang bisa membahayakan kendaraan dari jalur berlawanan. Serta mencegah agar kendaraan tersebut tidak dengan seenaknya putar balik kecuali tempat-tempat yang disediakan.

Penerangan dan garis marka memang dikala berkendara siang bukan merupakan hal yang kurang diperhatikan. Tetapi jika malam merupakan hal yang wajib sebagai pemandu pemakai jalan. Dengan semakin banyaknya penerangan dan garis marka yang jelas tentu sangat bisa sekali untuk mengamankan perjalanan.

Last, Semoga pemaksimalan prasarana jalan ini mendapatkan perhatian lebih dari penyelenggara negara. Atau paling tidak dari dinas terkait PU Bina Marga dan dinas tata kota sebagai penyelenggara kebijakan dijalan. Tentunya dengan tujuan agar mengamankan dan menyamankan pemakai jalan.

Ok itulah sekelumit dari saya, semoga berguna..

Keep safety dijalan bro…!!!

Kontributor : Mesin4tak